Keterangan Foto : Warga Desa Panancangan Kecamatan Cibadak Ketika Melintasi Jalan Yang Tergenang Aliran Irigasi Cisangu Bawah

Lebak, AktualBanten.ID – Proyek rehabilitasi daerah irigasi (DI) Cisangu Bawah yang menelan anggaran Rp.6,9 milyar lebih, pelaksana CV.Zahra Suretyndo, dikritisi Ketua Umum LSM Gapura Banten. Pasalnya, selain menyebabkan banjir, bangunan DI Cisangu Bawah juga belum maksimal.

“Sejak masih dalam tahap pelaksanaan, kami sudah berupaya menyampaikannya kepada pihak pelaksana dari CV Zahra Suretyndo, bahwa pekerjaan DI Cisangu Bawah ini tidak akan maksimal, karena ada perubahan volume yang mengakibatkan penyempitan bangunan, otomatis debit air dikhawatirkan meluap, dan sekarang semuanya terbukti kan, warga mengeluh akibat banjir dari aliran irigasi DI Cisangu Bawah” ungkap Kiki, Ketua Umum LSM Gapura Banten, Minggu, 11 Februari 2024.

Selain terjadinya penyempitan bangunan menurut Kiki, pekerjaan DI Cisangu Bawah juga patut diaudit oleh pihak berwenang.

“Bila perlu mari kita sama-sama uji petik ke lokasi DI Cisangu Bawah, ada beberapa item kegiatan yang belum rampung, mulai dari pekerjaan timbunan, jalan inspeksi, sampai pekerjaan lainnya, juga patut dipertanyakan, padahal anggarannya mencapai milyaran rupiah, apalagi pola pengerjaan bangunan terkesan asal-asalan, bahkan dibeberapa titik sudah mengalami kerusakan, kenapa hal itu bisa terjadi, dugaan saya akibat tidak sesuai spesifikasi yang sudah ditentukan” tambahnya.

Untuk itu menurut Kiki, dalam waktu dekat pihaknya akan segera bersurat kepada pihak terkait, agar segera ditindaklanjuti sebagai bahan evaluasi.

“Dalam hal ini, Dinas PUPR Provinsi Banten selaku OPD yang bertanggungjawab dalam penyelenggaraan DI Cisangu Bawah, harus bertanggungjawab, karena kami menduga lemah dalam pengawasan, dan secepatnya kami akan bersurat kepada instansi terkait lainnya, dan khususnya penegak hukum, untuk segera dilakukan penyelidikan terkait proyek DI Cisangu Bawah, terlebih soal mutu dan kwalitas bangunan, meskipun proyek DI Cisangu Bawah ini menggunakan cor bertulang, tetapi faktanya, dibeberapa titik bangunan sudah mulai mengalami kerusakan” pungkasnya.

Hingga berita ini diterbitkan, awak media masih berupaya meminta penjelasan dari Dinas PUPR Provinsi Banten, selaku OPD yang bertanggungjawab dalam penyelenggaraan DI Cisangu Bawah. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *