Serang – Aktualbanten.id– Dilakukannya pekerjaan pelebaran jalan ruas Mengger- Mandalawangi- Caringin serta pelandaian tanjakan bangangah yang berada di wilayah Kecamatan Mandalawangi-Pulosari Kabupaten Pandeglang, oleh pihak Pemerintah Provinsi Banten melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR). Yang pengerjaannya oleh PT Bangun Cipta Azima Mandiri, dengan metode pemilihan sistem E-purchasing (E-Katalog). Pada tahun anggaran 2023 lalu, yang menghabiskan 28 Milyar lebih. Terkesan tidak maksimal pengerjaanya dan bahkan proyek yang belum lama rampung dikerjakan sedang dalam perbaikan, ironisnya pihak rekanan atau penyedia jasa (kontraktor) membisu seribu bahasa.
Dalam keterngannya Arlan Marzan selaku Kepala DPUPR Provinsi Banten beserta jajaranya, dan tidak luput pula hadirnya pihak Kontraktor. Diruang kerjanya Rabu 20 Maret 2024 pada awak media menjelaskan bahwa terkait pengerjaan ruas jalan Mengger- Caringin dan atau pelandaian tanjakan bangangah. Sudah dilaksanakan pengerjaanya sesuai spesifikasi yang ada. Pihaknya dalam perencanaan itu mengutamakan optimalisasi pengerjaan baik secara kualitas dan kuantitas. Adapun terkait viralnya perbaikan 9 sheetpile yang dalam video viral terlihat seperti dinding beton yang runtuh, ternyata itu sedang dilakukan perbaikan dan tepat diatas dinding beton sedang ada alat berat pihak kontraktor beroperasi.
“Itu bukan rusak atau runtuhnya dinding sheet pile, tapi alat berat sedang beroperasi, dikarenakan posisinya diatas dinding tebing maka seperti tidak terlihat, tapi ada pekerja yang juga mengatur lalu-lintas agar bisa mencegah adanya kecelakaan terutama pada pengguna jalan saat melewati tanjakan bangangah”, jelasnya.
Lebih lanjut Arlan mengatakan pihaknya mengakui kesalahannya, karena tidak melakukan sosialisasi pada masyarakat sekitar juga pada pengguna jalan. Kemudian dalam pengerjaan tanjakan bangangah sudah sesuai dengan perencanaan dan kondisi lapangan. Secara kontruksi tiang sheet pile sudah sesuai dengan perencanaan, dan semua dibayar pada pihak kontraktor oleh pihaknya sesuai terpasang volumenya. Dan untuk hasilnya pihaknya bahwa hasil dari pengerjaan tanjakan bangangah, dianggap aman dan nyaman untuk dilalui oleh pengguna jalan, ungkapnya.
Sementara untuk pejalan kaki memang tidak ada trotoar atau sejenisnya, karena keterbatasan lahan. Dan untuk nilai estetikanya sendiri belum masuk di perencanaan, lebih mengutamakan jalan serta dinding sheet pile dipastikan aman dan nyaman. Lalu untuk tanjakan pun sekarang lebih landai, karena untuk kendaraan baik roda dua atau lebih, sudah lebih mudah dilalui atau tidak terlalu menanjak.
“Sekarang gigi 4 aja mobil bisa menanjak dengan mudah, sehingga bisa meminimalisir adanya kecelakan seperti mobil ga kuat menanjak jadi mundur lagi”, ucapnya.
Namun sangat disayangkan juga mengundang seribu pertanyaan, karena pihak kontraktor yang lebih dari satu orang itu mendadak bisu, enggan berkomentar apapun dan bahkan tidak memperkenalkan diri sendiri ketika awak media mempertanyakan tentang pengerjaan tanjakan bangangah. Sehingga terkesan memperlihatkan ada main mata dengan pihak pengguna anggaran.
(Seps)