LEBAK, AktualBanten.Id – Ruang Kelas gedung Sekolah SMPN 1 Rangkasbitung yang termasuk dalam cagar budaya dibawah pengelolaan Dinas Kebudayaan dan Parawisata Kabupaten Lebak pada Selasa (07/05) sekira pukul 08.00 Wib bangunan bagian atapnya ambruk menimpa ruang kelas yang ada di bawahnya, tapi untungnya tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini, namun kerugian materi ditaksir ratusan juta rupiah.

Bangunan yang sudah berdiri sejak jaman kolonialisme dan berusia lebih dari satu abad ini diduga mengalami pengikisan kualitas akibat termakan usia, hal ini terlihat saat sejumlah awak media mendatangi lokasi kejadian di jalan Multatuli Kelurahan Muara Ciujung Barat Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak.

Menurut keterangan yang berhasil dihimpun aktualbanten.id dari Slamat Gustaman Kepala Sekolah SMPN 1 Rangkasbitung diperoleh informasi bahwa, diduga kuat ambruknya atap bangunan ini diakibatkan oleh material penahan atap sudah tidak kuat menahan beratnya beban genteng sehingga mengakibatkan ambrolnya bangunan bagian atas ruang kelas.

“Memang Benar sekira jam 08.00 WIB ada bunyi keras diatas Plapon kami kaget dan kami semua keluar ternyata atap dari bangunan tua ini patah dibagian kapnya serta plapon berjatuhan kemudian kami serempak keluar menyelamatkan diri, tapi alhamdulillah tidak ada korban akibat peristiwa ini pak,” ujar Slamat.

Bangunan itu sudah tua, lanjut Kepsek Slamat, dan bangunan ini menjadi salahsatu Cagar Budaya di Kabupaten Lebak, untuk perbaikan jadi sulit diajukan karena terkendala aturan yang melarang rehab oleh sekolah pasalnya bangunan tersebut adalah kewenangannya ada di Dinas Budpar Lebak.

“Hanya satu bangunan itu aja yang termasuk Cagar budaya dan kami sudah melaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak Cuma kan bingung Karena ini kan Bangunan cagar budaya yang tidak bisa dirubah keasliannya jadi dalam kaitannya dengan bangunan ini, apakah ini masuk ke Dinas parawisata atau Dinas Pendidikan, Kalau Dinas Pendidikan dari dulu pun sudah mau dan akan siap untuk Merehab tapi kan kewenangannya ada di dinas Pariwisata,” imbuhnya.

Lebih jauh Kepsek SMPN 1 ini juga menjelaskan bahwa Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak sudah hadir bersama konsultan dan untuk sementara gedung tersebut kami kosongkan karena takut terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan, mengingat plaponnya sudah lapuk.

“Tentunya kami berharap agar Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak segera mengambil Langkah – Langkah dalam upaya merehabilitasi warisan budaya ini, kan bangunan ini termasuk salah satu cagar budaya di Kabupaten Lebak kalau dari dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak sudah tanggap tadi pak Kadis, Kabid dan Kasi beserta konsultan sudah menghitung total keselurah. Kerugian ditaksir sekitar 450 juta dan tentunya kami berharap agar secepatnya di laksanakan rehab karena kami pihak sekolah butuh ruangan tersebut, ” tutupnya (AGcir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *