LEBAK, AktualBanten.Id – Ketua DPAC Ormas Badak Banten Perjuangan (BBP) Kecamatan Maja, Ma’ruf menyebut anggaran rehabilitasi situ Cicinta, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, tahun anggaran 2024, diduga tidak transparan. Menurut Ma’ruf, besaran nilai pagu anggaran yang bersumber dari keuangan negara, wajib dipublikasikan, agar diketahui oleh masyarakat, sehingga tidak menjadi pertanyaan bagi semua pihak.
“Setelah kami tanya ke Pa Hendrayana selaku petugas jaga situ Cicinta, katanya kegiatan ini merupakan kegiatan tanggap darurat kebencanaan, dimana penyelenggaranya adalah pihak Balai bidang OP, dan pengerjaannya dilakukan secara swakelola, namun saat kami tanya anggaran, beliau juga katanya tidak tahu” tutur Ma’ruf, ditemui dikediamannya, Sabtu, 22 Juni 2024.
Ma’ruf menyebut, seharuanya pihak penyelenggara kegiatan rehabilitasi situ Cicinta ini, tidak terkesan menutupi soal anggaran yang digelontorkan. Terlebih, anggaran yang dikelola bukan anggaran milik pribadi atau golongan.
“Kan aneh, ada proyek pemerintah, tapi jumlah anggaran dan mekanisme pengerjaannya ga jelas, sehingga wajar kami mempertanyakan itu, jangan sampai ini malah terkesan main petak umpet” timpalnya.
Selain itu menurut Ma’ruf, teknis pelaksanaan kegiatannya pun, patut diawasi oleh semua pihak, sebab dalam pelaksanaannya diduga ada kejanggalan.
“Beberapa bahan material seperti batu diantaranya, itu sebagian menggunakan batu bekas sisa hasil bangunan yang rusak, dan sebagian nyari dari luar, itu menurut penjelasan penjaga Situ Cicinta saat kami konfirmasi, kemudian material semen juga mereka menggunakan semen merek Jakarta, tentu harganya relatif murah dibandingkan semen lain, nanti tinggal dilihat di RAB nya sebagai bahan perbandingan” beber Ma’ruf.
Lebih lanjut Ma’ruf menjelaskan dalam waktu dekat pihaknya akan segera bersurat ke BBWSC3 bidang OP, untuk menindaklanjuti hasil pantauan dan kajian yang telah dilaksanakan oleh timnya.
“Insya Allah, secepatnya kami akan bersurat ke instansi terkait, dalam hal ini pihak BBWSC3 Banten, Bidang OP untuk mempertanyakan jumlah anggaran, mekanisme kegiatan dan item-item pekerjaan yang akan dilaksanakan, karena berkaca dari situ-situ lain, seperti situ Palayangan, situ Cijoro, telah menelan anggaran hingga milyaran rupiah, namun hasilnya tidak maksinal, bahkan beberapa diantaranya sudah mengalami sedimentasi kembali, akibat lumpur” pungkasnya.
Hingga berita ini ditayangkan awak media masih berupaya menghubungi pihak-pihak terkait untuk meminta informasi lebih lanjut. (Redaksi)