Foto : Ilustrasi
LEBAK, AktualBanten.id – Seorang Keluarga Penerima Manfaat (KPM) penyandang disabilitas produktif berinisial “I” di Wilayah Kecamatan Muncang, Kabupaten Lebak, selaku penerima bantuan sosial berupa kendaraan bermotor roda tiga jenis matic, diduga telah menjual kendaraan tersebut.
Hal ini dijelaskan Narasumber kepada sejumlah Awak Media.
“Informasinya dia dapat bantuan motor, tapi informasi yang kami terima, bahkan kendaraan tersebut telah dijual dengan alasan tidak ada yang bawa dan uangnya buat modal usaha,” kata sumber yang minta namanya dirahasiakan, Senin, 23 September 2024.
Masih kata Narasumber, dirinya belum mengetahui secara pasti dijual kemana kendaraan bermotor tersebut. Meski demikian, menurutnya, pembelinya pun masih merupakan seorang warga di Wilayah Kecamatan Muncang.
“Informasi yang saya terima, masih dijual di Wilayah Kecamatan Muncang, yang jelas, kan, ada TKSK Kecamatan, tentu beliau yang memiliki kewenangan untuk menegur atau pun memastikan jika kendaraan tersebut tidak diperjualbelikan, meskipun bantuan tersebut sifatnya hibah,” terangnya.
Menanggapi hal ini, Amri pengurus LSM Aliansi Rakyat Banten (ARAK Banten), menyesalkan jika bantuan yang diberikan tersebut diperjualbelikan. Pasalnya, masih banyak orang lain yang ingin mendapatkan bantuan, namun hingga kini bantuan tersebut tak kunjung datang.
“Bukan malah sebaliknya, yang ada malah dijual, kan jadi lucu” bebernya.
Amri menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan menyampaikan informasi tersebut kepada instansi terkait yang membidangi program tersebut.
“Nanti lah, kita akan sikapi terkait permasalahan tersebut, agar menjadi bahan evaluasi bagi semua pihak-pihak yang terlibat, dan kami pun tentu berkewajiban menyampaikannya,” pungkasnya.
Sementara itu Sarifudin, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan Muncang, saat dikonfirmasi awak media terkait masalah tersebut, sampai dengan diterbitkannya berita ini belum mau menjawab pertanyaan awak media ini, padahal terlihat di pemberitahuan terkirim aplikasi whatsappnya centang dua. (*/red)